Dalam rangka memperkuat komitmen institusi Polri terhadap budaya hidup sederhana, Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Dompu melaksanakan sosialisasi dan penegasan disiplin kepada seluruh personel terkait larangan gaya hidup hedonis di media sosial maupun di lingkungan masyarakat.
Kegiatan tersebut berlangsung saat apel pagi di halaman Mapolres Dompu, dipimpin oleh Kasi Propam AKP Zulharis, S.H. yang memberikan arahan langsung kepada seluruh anggota.
Dalam penyampaiannya, AKP Zulharis menegaskan bahwa setiap PNPP (Pegawai Negeri pada Polri) beserta keluarganya tidak boleh mempertontonkan kemewahan atau gaya hidup glamor, terlebih melalui media sosial yang bersifat terbuka dan mudah menimbulkan persepsi negatif publik.
> “Kita adalah pelindung dan pelayan masyarakat, bukan figur publik yang bebas memamerkan kemewahan. Etika dan kesederhanaan harus kita jaga, baik saat berdinas maupun dalam kehidupan pribadi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa Propam akan melakukan penertiban dan penindakan tegas bila ditemukan pelanggaran terkait perilaku menyimpang dari prinsip kesederhanaan tersebut.
Kapolres Dompu AKBP SODIKIN FAHROJIN NUR, S.I.K., melalui Kasi Humas Polres Dompu IPTU I Nyoman Suardika, memberikan penegasan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk implementasi arahan Kapolri secara nasional.
> “Kami pastikan Polres Dompu mendukung penuh kebijakan pimpinan untuk membangun citra Polri yang humanis, sederhana, dan berintegritas. Tidak boleh ada anggota maupun keluarga yang menciderai kepercayaan masyarakat hanya karena ulah pamer gaya hidup berlebihan,” ujar Iptu Nyoman.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menjadi mitra pengawasan, dengan melaporkan bila menemukan adanya perilaku hedon atau tidak patut yang dilakukan oleh oknum anggota Polri.
> “Kami terbuka terhadap kritik dan masukan. Jika ada anggota kami yang tidak bisa menjaga marwah institusi, silakan laporkan. Kami siap menindak,” tegas Kapolres melalui Kasi Humas.
Dengan langkah tegas ini, Polres Dompu berharap budaya hidup sederhana bukan hanya menjadi slogan, melainkan benar-benar menjadi karakter setiap anggota dan keluarganya.
