Berita  

Polsek Gerung dan PPL Bersinergi Wujudkan Tata Niaga Jagung Berkeadilan

Polsek Gerung dan PPL Bahas Tata Niaga Jagung Untuk Kesejahteraan Petani

Lombok Barat, NTB – Kepolisian Sektor (Polsek) Gerung, di bawah naungan Polres Lombok Barat dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar rapat koordinasi penting dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kecamatan Gerung. Pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025, di aula Mapolsek Gerung ini, membahas secara komprehensif program ketahanan pangan dengan fokus utama pada strategi pencapaian target serapan komoditas jagung dan penataan sistem niaga yang berkeadilan bagi petani.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Kapolsek Gerung Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, Ps. Kanit Bimas Aiptu Isa Haryadi, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gerung Heriman Ridwan S.P, seluruh Bhabinkamtibmas se-Kecamatan Gerung, serta para PPL yang bertugas di wilayah tersebut. Sinergi antara aparat kepolisian dan ujung tombak pertanian ini diharapkan mampu memperkuat program ketahanan pangan di tingkat kecamatan.

Dalam sambutannya, Kapolsek Gerung Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menekankan betapa krusialnya data yang akurat dan faktual terkait kondisi ketahanan pangan di wilayahnya. “Rapat koordinasi ini kita laksanakan guna memperoleh data faktual dan akurat terkait kondisi ketahanan pangan. Untuk itu, pentingnya sinergitas antara Bhabinkamtibmas dan petugas PPL di desa binaannya maupun di lapangan sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menyampaikan informasi terkait target serapan jagung yang ditetapkan oleh Polda NTB. “Untuk diketahui oleh rekan-rekan Mitra dan para PPL bahwa Polda NTB ditargetkan 78.000 ton yang ditargetkan dari Bulog. Namun, yang sudah terealisasi baru 25.229,53 ton. Dengan adanya hal tersebut, agar diusahakan mencapai target, untuk itu perlunya sinergitas kita sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Kapolsek juga memberikan informasi terkait harga jagung yang ditetapkan oleh Perum Bulog, yaitu Rp 5.500,-/kg untuk jagung pipilan kering di tingkat petani dengan kadar air 18-20%, dan Rp 6.400,-/kg untuk jagung pipilan kering di gudang Perum Bulog dengan kadar air maksimal 14%. Ia mengingatkan pentingnya memperhatikan potensi gangguan, terutama perubahan cuaca, dalam pelaksanaan program ketahanan pangan guna mencegah gagal panen.

Menyambut baik inisiasi Polsek Gerung, Koordinator BPP Kecamatan Gerung Heriman Ridwan S.P menyampaikan bahwa rapat ini memiliki arti penting dalam mendukung program ketahanan pangan, khususnya dalam penguatan tata niaga komoditas jagung. “Rapat hari ini memiliki arti penting dalam mendukung program ketahanan pangan khususnya di Kecamatan Gerung, terutama dalam hal penguatan tata niaga komoditas jagung, yang menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah kita,” ungkapnya.

Heriman memaparkan berbagai permasalahan yang sering dihadapi petani jagung di lapangan terkait tata niaga. “Seperti yang kita ketahui bersama, alur niaga jagung dari petani hingga sampai ke konsumen akhir melibatkan banyak pihak. Namun, di lapangan kita sering menghadapi berbagai permasalahan, antara lain ketergantungan petani kepada tengkulak dengan harga yang tidak stabil, minimnya akses petani terhadap informasi harga pasar, ketersediaan gudang penyimpanan hasil panen yang terbatas, dan adanya permainan harga yang merugikan petani di tingkat bawah,” jelasnya.

Pihaknya berharap sinergi antara PPL dan Bhabinkamtibmas dapat mengatasi berbagai kendala tersebut. “Kami ingin mendengarkan masukan dari para PPL yang bersentuhan langsung dengan petani, serta dari para Bhabinkamtibmas yang melihat dinamika sosial ekonomi dan potensi konflik di lapangan. Sinergi antara sektor pertanian dan kepolisian desa sangat kami butuhkan dalam menjaga stabilitas dan kelancaran distribusi hasil panen, termasuk upaya pencegahan potensi penimbunan atau praktik curang dalam tata niaga,” lanjut Heriman.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator BPP juga menyampaikan beberapa permasalahan krusial yang dihadapi petani di lapangan, antara lain kurangnya tenaga panen, ketiadaan lantai jemur dan alat pemipil jagung, serta kebutuhan dana cepat yang seringkali memaksa petani menjual hasil panen secara tebasan dengan harga yang kurang menguntungkan.

Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang melibatkan seluruh peserta rapat. Diharapkan, melalui forum ini, dapat dirumuskan langkah-langkah konkret dan terkoordinasi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan tata niaga jagung yang lebih adil di Kecamatan Gerung. Sinergi antara Polsek Gerung dan PPL ini menjadi langkah positif dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *