Berita  

Polsek Kediri Amankan Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat, Wujudkan Keamanan dan Ketertiban

Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat: Polsek Kediri Pastikan Acara Berjalan Lancar

Lombok Barat, NTB – Suasana khidmat dan meriah mewarnai Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat pada Kamis (1/5/2025) sore.

Tradisi nyongkolan, sebuah prosesi adat pernikahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Lombok, kembali digelar.

Untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara, jajaran Polsek Kediri, Polres Lombok Barat, Polda NTB, terjun langsung melakukan pengamanan.

Giat nyongkolan salah seorang warga Desa Kediri ini dimulai pukul 16.30 WITA. Iring-iringan pengantin dan keluarga, diiringi alunan musik tradisional Gendang Beleq yang khas, bergerak dari depan Pondok Pesantren Islahudin menuju Pasar Kediri.

Kemeriahan acara ini tentu menarik perhatian warga dan pengguna jalan, sehingga potensi terjadinya kepadatan lalu lintas menjadi perhatian utama pihak kepolisian.

Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa pengamanan kegiatan nyongkolan ini merupakan wujud komitmen Polri dalam melayani dan mengayomi masyarakat, serta melestarikan nilai-nilai budaya lokal.

Pengaturan Lalu Lintas Jadi Prioritas

“Kami menerjunkan anggota, termasuk Bhabinkamtibmas Desa Kediri untuk melaksanakan pengamanan secara langsung,” ujar AKP Jahyadi.

Menurutnya, fokus utama adalah mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan yang mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.

“Kami melakukan sistem buka tutup jalan secara situasional untuk memberikan ruang bagi rombongan nyongkolan melintas dengan lancar,” jelasnya.

Lebih lanjut, AKP Jahyadi menambahkan bahwa pihaknya juga berupaya mencegah terjadinya potensi gesekan antar peserta iring-iringan maupun dengan pengendara yang melintas.

“Kami memberikan imbauan kepada seluruh pihak untuk menjaga ketertiban dan saling menghormati. Alhamdulillah, berkat kesigapan anggota di lapangan dan kesadaran masyarakat, seluruh rangkaian acara nyongkolan berjalan dengan aman, kondusif, dan lancar hingga selesai,” ungkapnya.

Sinergi Polri dan Masyarakat Jaga Tradisi

Pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Kediri ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Desa Kediri.

Kehadiran anggota kepolisian dinilai memberikan rasa aman dan nyaman bagi para peserta nyongkolan maupun pengguna jalan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Polisi yang telah membantu mengamankan acara nyongkolan ini,” tutur salah seorang tokoh masyarakat Desa Kediri yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, dengan adanya pengaturan lalu lintas yang baik, iring-iringan bisa berjalan lancar dan tidak mengganggu aktivitas warga lainnya.

“Ini menunjukkan sinergi yang baik antara Polri dan masyarakat dalam menjaga tradisi dan ketertiban,” imbuhnya.

Tradisi nyongkolan sendiri merupakan bagian penting dari upacara pernikahan adat Sasak di Lombok. Prosesi ini menjadi simbol kebahagiaan dan kebersamaan keluarga serta masyarakat dalam menyambut pengantin baru. Iring-iringan yang meriah dengan musik Gendang Beleq menjadi daya tarik tersendiri dan merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *