Lombok Barat, Semangat kemerdekaan dan pelestarian budaya menyatu dalam gelaran pentas seni budaya tradisional peresean di Lombok Barat. Kapolsek Lembar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., memastikan sinergi TNI-Polri dalam mengamankan dan memantau acara yang berlangsung meriah ini.
Pentas peresean yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Mareje ini digelar pada hari Rabu, 28 Agustus 2024, di lapangan SMPN 3 Lembar, Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 dan peringatan Hari Ulang Tahun Desa Mareje ke-27. Dengan tema “Babar Pusake Betukah Tatu Laguq Ite Tetap Besemeton”, acara ini menjadi simbol semangat persatuan dan pelestarian budaya di tengah masyarakat.
Pengamanan dan Monitoring Ketat dari TNI-Polri
Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung. “Sinergi TNI-Polri sangat penting dalam memastikan kelancaran acara ini. Kami melakukan pengamanan dan monitoring ketat agar masyarakat dapat menikmati pentas peresean dengan aman dan nyaman,” ujar Ipda Joko.
Bhabinkamtibmas Desa Mareje berkolaborasi dengan personel Piket Pos Pol Mareje dan Unit IK Polsek Lembar untuk mengamankan jalannya acara. Pengamanan ini meliputi pengawasan terhadap peserta, penonton, dan area sekitar lokasi acara.
Pentas peresean ini diikuti oleh peserta dari berbagai paguyuban di Kecamatan Lembar. Meskipun tidak mengundang paguyuban dari luar kecamatan, panitia tetap membuka kesempatan bagi peserta dari luar daerah untuk ikut bertanding dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas dan mengikuti aturan yang berlaku.
Pertandingan dipimpin oleh tiga orang pekembar yang bertugas mengawasi jalannya pertarungan. Para pepadu menggunakan rotan sebagai senjata dan ende sebagai tameng. Pertarungan berlangsung dalam empat ronde, masing-masing berdurasi tiga menit.
Semangat Sportivitas dan Kebersamaan
Ipda Joko Rudiantoro mengapresiasi semangat sportivitas yang ditunjukkan oleh para peserta. “Peresean bukan hanya tentang bertarung, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai luhur budaya dan mempererat tali persaudaraan. Kami berharap semangat ini terus terjaga dalam setiap kegiatan masyarakat,” ungkapnya.
Pentas peresean yang berlangsung hingga pukul 18.10 WITA ini berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif berkat kerjasama antara TNI-Polri dan masyarakat. Ipda Joko Rudiantoro menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung.
Sinergi TNI-Polri dalam pengamanan pentas peresean ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kolaborasi ini menjadi kunci suksesnya acara dan memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk menikmati hiburan dan melestarikan budaya.
Pentingnya Melestarikan Budaya Tradisional
Pentas peresean tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya tradisional. Melalui acara ini, generasi muda dapat mengenal dan menghargai warisan budaya leluhur.
Ipda Joko Rudiantoro berharap semangat persatuan dan pelestarian budaya terus terjaga di Lombok Barat. “Kami akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif yang mempererat tali persaudaraan dan menjaga keamanan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan sinergi TNI-Polri yang solid, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam suasana aman, damai, dan harmonis, serta terus melestarikan budaya-budaya luhur bangsa.