Lombok Barat, NTB – Polsek Kuripan, Polres Lombok Barat, Polda NTB, mengamankan kegiatan kunjungan perwakilan PBB yang melihat program pertanian organik di UD. Sasak Tani. Bertempat di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, pada Rabu (31/1/2024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari Program Bersama PBB ‘Accelerating SDGs Investment in Indonesia’ (ASSIST). Bertujuan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.
Perwakilan PBB yang hadir dalam kunjungan ini antara lain adalah Valerie Julliand, UN Resident Coordinator in Indonesia. Kemudian UN Indonesia, Dyah Retno Andrini, UNITED NATIONS INDONESIA, dan Deni Ridwan, Director of Government Debt Securities, Ministry of Finance.
Pemilik UD. Sasak Tani, Zul’adha, Kepala Desa Kuripan, Hasbi menyambutnya langsung. Juga Asisten 2 Kabupaten Lombok Barat, Najamudin, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB, Ahmad Mashuri.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Valerie Julliand yang berkesempatan untuk melihat aktivitas UD. Sasak Tani yang menggunakan cara tanam dan media tanam organik.
“Kami sangat tertarik dengan program pertanian organik yang dilakukan oleh UD. Sasak Tani, karena ini sesuai dengan salah satu SDGs. Yaitu SDG 2, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan,” kata Valerie Julliand.
Program Pertanian Organic Sudah Berlangsung Selama 3 Tahun
Selanjutnya, Ahmad Mashuri menyampaikan bahwa program pertanian organik ini sudah berlangsung selama tiga tahun dan akan berakhir pada tahun 2025.
Ia mengucapkan terima kasih kepada kementerian yang telah menetapkan NTB sebagai percontohan program di sektor pertanian.
“Di tengah krisis pandemi, sektor pertanian dapat bertahan dan bahkan berkembang. Hal ini juga dikarenakan tanah yang subur dan UD. Sasak Tani yang memiliki anggota 200 petani dapat menjadi percontohan di NTB. Kami berharap program ini dapat berkembang dan mendapatkan dukungan dari semua pihak,” ujar Ahmad Mashuri.
Setelah itu, rombongan perwakilan PBB mengunjungi green house yang berada di Rumah Benih Al Barokah, tempat UD. Sasak Tani menanam tanaman organik. Mereka melihat tanaman buah melon yang menggunakan pupuk organik dari dedaunan yang sudah tercacah, yang mengklaim bebas dari penyakit.
Mereka juga mendapat kesempatan untuk memanen buah melon organik dan mencicipinya. Selain itu, mereka juga melihat simulasi aktivitas tanam menggunakan media tanam pupuk organik yang terdiri dari kotoran hewan, sekam, dan serabut kelapa, dan tanah yang sudah difermentasi.
“Kami sangat kagum dengan hasil tanaman organik yang UD. Sasak Tani hasilkan. Tanaman ini tidak hanya sehat, tetapi juga lezat dan berkualitas. Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi petani lain di Indonesia,” puji Deni Ridwan.
Kunjungan ini ditutup dengan melihat green house SMP 1 Kuripan, tempat siswa-siswi melakukan penanaman benih sayuran di green house yang terletak di halaman sekolah. Ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara UD. Sasak Tani dan sekolah dalam mengembangkan program pertanian organik.
“Kami mengapresiasi inisiatif UD. Sasak Tani dan SMP 1 Kuripan dalam mengajak siswa-siswi untuk belajar pertanian organik. Ini merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan minat dan kesadaran generasi muda terhadap pertanian berkelanjutan,” kata Dyah Retno Andrini.
Polsek Kuripan Amankan Seluruh Rangkaian Kegiatan
Kapolsek Kuripan, Ipda Fahrizal Eko Suryanto, mengatakan bahwa pihaknya mengamankan kegiatan kunjungan perwakilan PBB ini untuk memastikan berlangsungnya dengan aman dan tertib.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada perwakilan PBB yang telah berkunjung ke wilayah hukumnya.
“Kami berterima kasih kepada perwakilan PBB yang telah melihat program pertanian organik di UD. Sasak Tani. Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kerjasama antara PBB dan Indonesia dalam mencapai SDGs,” tuturnya.